Keluhan, keputus asaan, kehancuran, disia-siakan,
diacuhkan, diremehkan, segala bentuk keterpurukan telah kualami, namanya juga
manusia, bisanya cuma mengeluh dan mengeluh. Terkadang enggan saja untuk
melanjutkan hidup karena hidup terlalu berat untuk dijalani. Namun tidak untuk
saat ini, aku punya mimpi, aku punya tujuan, untuk masa depan dan orang tuaku.
Ketika aku punya kesempatan berfikir, itu yang akan terlintas dalam benakku
tidak untuk saat saat tertentu. Cerita ini berawal ketika seorang cowo ingusan
jelek, dekil, jarang mandi, item, pendek menginjak bangku SMP. Semenjak
SMP ejekan dan sindiran telah banyak ia terima, sampai – sampai telinga dan
dirinya sendiri telah terbiasa dan nyaman dengan ejekan itu, hingga suatu
ketika segala lontaran dari orang – orang itu hanya menjadi sepintas guyonan
biasa dan membuat nyaman orang disekitarnya. Karena itulah ketika hal keji itu
banyak dilontarkan seringkali dibelokkan menjadi guyonan manis yang
menghangatkan pertemanan. Namun, apa mereka sebenarnya tau isi hati anak itu,
bocah kecil malang yang terpojokkan oleh pergaulan kasar dengan guyonan pasar. Tidak
banyak yang tau, dan sedikit orang yang mau tau, hingga waktu pun mengubah
dirinya menjadi orang yang sama seperti mereka yang kasar dank eras kepala.
Mungkin inilah beberapa alas an kenapa selama ini, hingga anak itu menginjak
bangku kuliah pun jarang sekali teman yang mendekatinya, there is no guys. Hampir
taka da satupun yang meliriknya, kecuali humor, ya humor dan guyonan yang
melekat sejak lama, dengan hinaan dan menghina diri sendiri, itulah trik lama
yang biasa digunakan untuk menarikperhatian banyak orang hingga orang
disekitarnya merasa senang dan gembira entah dia nyaman atau tidak, namun untuk
sementara itu mereka tertawa dan senang.
Teman identic, begitulah aku ingin
menyebutnya, kenapa identic karena semua sama, dari sejak saat itu anak kecil
itu memiliki teman yang memiliki jenis yang hamper sama, dan entah dari
kalangan manapun, mulai dari anak masjid, anak jalanan, preman pasar hingga
gadis yang iba. Begitulah aku menyebutnya, entah darimana itu aku mendapatkan
julukan itu. Kenapa gadis yang iba, karena kurasa banyak gadis yang dimana
mengedepankan hatinya dari pada matanya, benar bukan. Memang benar sih
sepertinya banyak diantara teman dari anak kecil itu memang berasal dari kaum
hawa, bahkan dia juga punya bestfriend cewe juga sih, meski ada yang cowo, itu
juga dari spesies khusus, karena pernah satu organisasi gitu. Bnyak yang kenal
dia karena sering berbuat ulah, mulai dari kasus sepele hingga prestasi aneh
yang mungkin aneh maksudku. Bahkan sebenarnya dia kuper dan susah untuk
menghafal nama orang, seringkali dia hanya sok kenal, sering ngobrol tapi nama
pun ia tak paham. Anak itu memang aneh, sering menyendiri karena memang kuper,
cupu dan aneh intinya.
Kisah asmara, tentunya seaneh apapun
seseorang pastinya tetap ada cinta didalam hatinya, dimanapun lebah hidup
pastilah ada bunga. Begitu rumit untuk dijelaskan jika kalian pengen tau
mendetail. Namununtuk kali ini cukup dengan cerita cinta istimewa dari si item
tadi. Mulanya ia berniat kabur dari kehidupan lamanya yang selalu susah, ingin
menyendiri dan menemukan hal baru, sampai ketika dia bertemu dengan seorang
wanita sebut saja dia NIA. Nia adalah seorang yang baik, mudah terpengaruh dan
lembut, cewe ini sangat special dihati si item, bukan hanya karena dia baik
kepadanya, namun Nia adalah cewe yang lembut dan jarang sekali ia temui, belum
pernah ada cewe yang memperlakukan dia seperti NIa dikala mereka saling kenal
pada waktu pertama tentunya. Awal kenalan mungkin biasa saja, setelah beberapa
minggu berlalu, berganti bulan pandangan si item, sebut saja koko mulai berubah
menjadi saying. Bukan karena dia cantik bukan karena dia banyak yang
menginginkan, tapi ketulusan hati yang ia rasakan selama mangenal Nia. Walau hanya
sekedar ngobrol, bercanda, jalan bareng, sering brangkat kuliah bareng yang
dirasakan oleh koko berbeda dengan perasaannya kepada orang lain. Seakan hatinya
telah menspesialkan diri Nia di hidup koko. Kegembiraan kesenangan selalu
dirasakan koko ketika masa pengejaran, namun ketika sudah jadian, pangkatnya
naik menjadi pasangan, begitu berat untuk dipertahankan.
Nasib malang, selalu malang, kenapa
tidak nasib sial sekalian, karena ini beda dari yang lain, Cuma sekedar malang
dan bukan merupakan kesialan bagi hidup seorang koko guys. Mungkin harapan koko
setelah meminangnya menjadi pasangannya, seorang Nia dapat leluasa dan lebih
memberikan hatinya kepada koko, semenjak awal mereka saling malu dan kadang
terhalang sesuatu untuk berkata – kata. Dan setelah menjadi pasangan muda, hal
itu malah semakin parah, pasang surut hubungan telah dilalui. Senggolan keras
dari masa lalu, hentakan keras dari kanan kiri semakin mengganggu hubungan
mereka. Mungkin Nia tidak menyadarinya namun koko merasa menderita, merasa
cintanya bertepuk sebelah tangan, ya kenapa demikian, ketika telah terjalin
suatu hubungan semestinya diantara mereka saling melemparlebih perhatian namun
tidak pada Nia. Terkadang malah Nia memberikan porsi yang keliru kepada koko
maupun teman-temannya. Seakan koko itu hanya sebagai teman biasa namun lebih
dan seakan bukan orang yang terkasih. Kenapa aku mengatakan demikian, karena
porsi tadi, porsi dimana yang diberikan kepada koko itu, terkadang Nia berikan
kepada orang lain, dan koko tau itu, namun koko diam. Entah ini salah paham,
entah ini kurang komunikasi. Memang nasib yang menuntun koko hingga sampai saat
ini, jadi yang bias dilakukan koko hingga saat ini hanya bertahan hingga
saatnya tiba, saat dimana Nia sadar, sadar bagaimana ia harus mengatur
porsinya, seperti koko kah, atau dia yang akan melepas koko.
Kasih, begitulah kita menyebut seseorang
yang kita sayang. Namun apakah kasih itu nyata, atau hanya sebuah sebutan saja.
Ketika sebuah hubungan diibaratkan laying – laying tentunya tak aka nada yang
mau jadi benang, hanya berusaha mempertahankan, selalu memberikan kasih namun
tak pernah dipertahankan dan tak pernah dikasihi. Begitu pula hidup koko bila
bukan salah paham menutupi segala kemungkinan. Manusia seringkali memadu kasih,
tapu tak pernah menghormati kasih. Seakan itu bukan lagi hal sacral dan hanya
barang keji yang dapat seenaknya diumbar. Cinta itu sungguh aneh, jangan pernah
mempermainkan cinta kalau tidak ingin dipermainkan cinta. Sebaik baiknya
hubungan adalah seperti memanah (busur dan anak panah), keduanya saling
mendorong untuk menjangkau tujuan yaitu sasaran yang telah ditentukan bersama
sebelumnya. Saling pengertian, saling menghormati, saling memberikan porsi,
saling menyayangi, dari kata saling yang tertempel pada setiap perkataan,
perkataan mana yang tidak kita mengerti, saling artinya keduanya bukan salah
satunya. Perbedaan sifat dan sikap boleh ada namun rasa saling memiliki dan
menyayangi harus tumbuh pada keduanya.
Begitulah kisah konyol saya hari
ini, janganlah terlalu serius karena bisa bikin setres. Nikmati hidup selagi
bisa namun jangan lupakan ibadah, tetap percaya segala sesuatu telah
direncanakan Tuhan. Dan rencana Tuhan lebih indah dari rencana hambanya. Dan jangan
pernah meragukan rencana tuhan karena rencanaNya mengikut sertakan rencana
manusia. Tetap yakin, dan tetap percaya…. Selamat Berpuasa…. Wassalam…. #KOKO