Minggu, 14 Juli 2013

Kisah jejak yang Terhina

Keluhan, keputus asaan, kehancuran, disia-siakan, diacuhkan, diremehkan, segala bentuk keterpurukan telah kualami, namanya juga manusia, bisanya cuma mengeluh dan mengeluh. Terkadang enggan saja untuk melanjutkan hidup karena hidup terlalu berat untuk dijalani. Namun tidak untuk saat ini, aku punya mimpi, aku punya tujuan, untuk masa depan dan orang tuaku. Ketika aku punya kesempatan berfikir, itu yang akan terlintas dalam benakku tidak untuk saat saat tertentu. Cerita ini berawal ketika seorang cowo ingusan jelek, dekil, jarang mandi, item, pendek menginjak bangku SMP. Semenjak SMP ejekan dan sindiran telah banyak ia terima, sampai – sampai telinga dan dirinya sendiri telah terbiasa dan nyaman dengan ejekan itu, hingga suatu ketika segala lontaran dari orang – orang itu hanya menjadi sepintas guyonan biasa dan membuat nyaman orang disekitarnya. Karena itulah ketika hal keji itu banyak dilontarkan seringkali dibelokkan menjadi guyonan manis yang menghangatkan pertemanan. Namun, apa mereka sebenarnya tau isi hati anak itu, bocah kecil malang yang terpojokkan oleh pergaulan kasar dengan guyonan pasar. Tidak banyak yang tau, dan sedikit orang yang mau tau, hingga waktu pun mengubah dirinya menjadi orang yang sama seperti mereka yang kasar dank eras kepala. Mungkin inilah beberapa alas an kenapa selama ini, hingga anak itu menginjak bangku kuliah pun jarang sekali teman yang mendekatinya, there is no guys. Hampir taka da satupun yang meliriknya, kecuali humor, ya humor dan guyonan yang melekat sejak lama, dengan hinaan dan menghina diri sendiri, itulah trik lama yang biasa digunakan untuk menarikperhatian banyak orang hingga orang disekitarnya merasa senang dan gembira entah dia nyaman atau tidak, namun untuk sementara itu mereka tertawa dan senang.
            Teman identic, begitulah aku ingin menyebutnya, kenapa identic karena semua sama, dari sejak saat itu anak kecil itu memiliki teman yang memiliki jenis yang hamper sama, dan entah dari kalangan manapun, mulai dari anak masjid, anak jalanan, preman pasar hingga gadis yang iba. Begitulah aku menyebutnya, entah darimana itu aku mendapatkan julukan itu. Kenapa gadis yang iba, karena kurasa banyak gadis yang dimana mengedepankan hatinya dari pada matanya, benar bukan. Memang benar sih sepertinya banyak diantara teman dari anak kecil itu memang berasal dari kaum hawa, bahkan dia juga punya bestfriend cewe juga sih, meski ada yang cowo, itu juga dari spesies khusus, karena pernah satu organisasi gitu. Bnyak yang kenal dia karena sering berbuat ulah, mulai dari kasus sepele hingga prestasi aneh yang mungkin aneh maksudku. Bahkan sebenarnya dia kuper dan susah untuk menghafal nama orang, seringkali dia hanya sok kenal, sering ngobrol tapi nama pun ia tak paham. Anak itu memang aneh, sering menyendiri karena memang kuper, cupu dan aneh intinya.
            Kisah asmara, tentunya seaneh apapun seseorang pastinya tetap ada cinta didalam hatinya, dimanapun lebah hidup pastilah ada bunga. Begitu rumit untuk dijelaskan jika kalian pengen tau mendetail. Namununtuk kali ini cukup dengan cerita cinta istimewa dari si item tadi. Mulanya ia berniat kabur dari kehidupan lamanya yang selalu susah, ingin menyendiri dan menemukan hal baru, sampai ketika dia bertemu dengan seorang wanita sebut saja dia NIA. Nia adalah seorang yang baik, mudah terpengaruh dan lembut, cewe ini sangat special dihati si item, bukan hanya karena dia baik kepadanya, namun Nia adalah cewe yang lembut dan jarang sekali ia temui, belum pernah ada cewe yang memperlakukan dia seperti NIa dikala mereka saling kenal pada waktu pertama tentunya. Awal kenalan mungkin biasa saja, setelah beberapa minggu berlalu, berganti bulan pandangan si item, sebut saja koko mulai berubah menjadi saying. Bukan karena dia cantik bukan karena dia banyak yang menginginkan, tapi ketulusan hati yang ia rasakan selama mangenal Nia. Walau hanya sekedar ngobrol, bercanda, jalan bareng, sering brangkat kuliah bareng yang dirasakan oleh koko berbeda dengan perasaannya kepada orang lain. Seakan hatinya telah menspesialkan diri Nia di hidup koko. Kegembiraan kesenangan selalu dirasakan koko ketika masa pengejaran, namun ketika sudah jadian, pangkatnya naik menjadi pasangan, begitu berat untuk dipertahankan.
            Nasib malang, selalu malang, kenapa tidak nasib sial sekalian, karena ini beda dari yang lain, Cuma sekedar malang dan bukan merupakan kesialan bagi hidup seorang koko guys. Mungkin harapan koko setelah meminangnya menjadi pasangannya, seorang Nia dapat leluasa dan lebih memberikan hatinya kepada koko, semenjak awal mereka saling malu dan kadang terhalang sesuatu untuk berkata – kata. Dan setelah menjadi pasangan muda, hal itu malah semakin parah, pasang surut hubungan telah dilalui. Senggolan keras dari masa lalu, hentakan keras dari kanan kiri semakin mengganggu hubungan mereka. Mungkin Nia tidak menyadarinya namun koko merasa menderita, merasa cintanya bertepuk sebelah tangan, ya kenapa demikian, ketika telah terjalin suatu hubungan semestinya diantara mereka saling melemparlebih perhatian namun tidak pada Nia. Terkadang malah Nia memberikan porsi yang keliru kepada koko maupun teman-temannya. Seakan koko itu hanya sebagai teman biasa namun lebih dan seakan bukan orang yang terkasih. Kenapa aku mengatakan demikian, karena porsi tadi, porsi dimana yang diberikan kepada koko itu, terkadang Nia berikan kepada orang lain, dan koko tau itu, namun koko diam. Entah ini salah paham, entah ini kurang komunikasi. Memang nasib yang menuntun koko hingga sampai saat ini, jadi yang bias dilakukan koko hingga saat ini hanya bertahan hingga saatnya tiba, saat dimana Nia sadar, sadar bagaimana ia harus mengatur porsinya, seperti koko kah, atau dia yang akan melepas koko.
            Kasih, begitulah kita menyebut seseorang yang kita sayang. Namun apakah kasih itu nyata, atau hanya sebuah sebutan saja. Ketika sebuah hubungan diibaratkan laying – laying tentunya tak aka nada yang mau jadi benang, hanya berusaha mempertahankan, selalu memberikan kasih namun tak pernah dipertahankan dan tak pernah dikasihi. Begitu pula hidup koko bila bukan salah paham menutupi segala kemungkinan. Manusia seringkali memadu kasih, tapu tak pernah menghormati kasih. Seakan itu bukan lagi hal sacral dan hanya barang keji yang dapat seenaknya diumbar. Cinta itu sungguh aneh, jangan pernah mempermainkan cinta kalau tidak ingin dipermainkan cinta. Sebaik baiknya hubungan adalah seperti memanah (busur dan anak panah), keduanya saling mendorong untuk menjangkau tujuan yaitu sasaran yang telah ditentukan bersama sebelumnya. Saling pengertian, saling menghormati, saling memberikan porsi, saling menyayangi, dari kata saling yang tertempel pada setiap perkataan, perkataan mana yang tidak kita mengerti, saling artinya keduanya bukan salah satunya. Perbedaan sifat dan sikap boleh ada namun rasa saling memiliki dan menyayangi harus tumbuh pada keduanya.
            Begitulah kisah konyol saya hari ini, janganlah terlalu serius karena bisa bikin setres. Nikmati hidup selagi bisa namun jangan lupakan ibadah, tetap percaya segala sesuatu telah direncanakan Tuhan. Dan rencana Tuhan lebih indah dari rencana hambanya. Dan jangan pernah meragukan rencana tuhan karena rencanaNya mengikut sertakan rencana manusia. Tetap yakin, dan tetap percaya…. Selamat Berpuasa…. Wassalam…. #KOKO